Keluar masuknya kendaraan di suatu gedung biasanya terdapat palang dan ada petugas yang berjaga yang menerapkan karcis parkir. Ya, untuk menekan angka kemacetan, area parkir pun dikenakan biaya yang dihitung per jam, sampai pada jam tertentu biaya akan menjadi paling tinggi dan tidak berubah setelah melewati ketentuan maksimalnya.

Untuk mengetahui kendaraan yang masuk dan keluar, petugas yang mengatur parkiran dan petugas karcis yang menerima biaya parkir dan yang memberikan karcis tidak akan selamanya bisa mengingat berapa banyak kendaraan yang masuk dan yang keluar serta apa saja. Belum lagi kalau tidak ada yang menjaga sistem penerapan karcis untuk kendaraan yang masuk dan keluAr (sistem palang akan otomatis menutup begitu ada kendaraan yang masuk. Saat pemilik menekan tombol yang nantinya mesin itu mengeluarkan karcis dan palang terbuka / palang otomatis). Oleh karena itulah CCTV menjadi jawabannya.

Tidak ada yang bisa menebak apakah kendaraan yang keluar dari gedung akan keluar dengan cara main terobos atau tidak (melarikan diri tanpa membayar karcis parkir). Dengan CCTV, segala aktivitas akan terekam dan bisa menjadi alat bukti. Karena CCTV yang diletakkan di dekat palang itu dipastikan terkena air hujan, maka CCTV tersebut dipasangi housing (pelindung seperti rumah) agar terlindung air hujan. Tentu saja CCTV ini juga water resistant.